Saturday, May 14, 2011

ERTI SAHABAT...




---KATA-KATA SAHABATKU---
"SaHaBaT yAnG bErImAn bAgAiKaN mUtiArA yAnG bErsInAr..
SaHaBaT sETiA bAgAiKaN bEbUnGa yAnG mEnGhIasI tAmAn..
SaHaBaT sEjAtI bAgAiKaN mEmBeNiH TiNta-tiNtA hArApAn..
SaHaBaT yAnG mULiA mEnUnjuKkn sAhAbAtnYa kE jALaN ALLAH..."^_^"


Kirana Ukhuwah.
Lahirmu bukan dari induk yang satu,
besarmu bukan bawah bumbung yang sama,
cerdikmu dari guru berbeza.
Kasihmu tiada tara.
Kerana Firman Yang Esa,
kita bersaudara.
Akidah menjadi darah kita,
lalu kita bersama.
Jihad menjadi daging kita,
lantas kita serupa.
Kerana ukhuwah, kerana mahabbah.
Kita sahabat semua.

ERTI PERSAHABATAN

Dalam dunia ini, kita tak punya sesiapa kecuali diri sendiri…tetapi dalam bersendiri, kita beruntung kerana mempunyai seorang sahabat yang memahami kita.
Sebagaimana kita mengharapkan keikhlasan dan kejujuran seorang sahabat, begitu juga dia…
Tetapi kita sering terlupa akan hal itu. Kita cuma mengambil kira tentang harapan dan perasaan kita.
Kita rasa diri kita dikhianati apabila sahabat kita memungkiri janjinya. Kita tak pernah beri dia peluang untuk menjelaskan keadaan sebenar. Kita hamburkan ayat-ayat pedas kita tanpa mengira perasaannya. Kita tolak ke tepi segala alasan yang diberikannya pada kita. Bagi kita, itu alasannya untuk menutup kesilapan dan membela diri.
Oh…manusia mudah lupa…kita juga pernah membiarkan dia ternanti-nanti kerana janji kita yang tidak ditepati…kita beri dia beribu-ribu alasan, kita paksa dia menerima alasan kita…
Waktu itu, langsung tidak terfikir bagaimana perasaan dia. Kecewakah dia? Marahkah dia? Ah…yang penting, kita puas…kita terus lupa, yang dia juga seperti kita…punya perasaan…dia juga tahu erti kecewa tetapi kita sering terlupa!

Teman sekalian…

Untungnya andai punya sahabat yang sentiasa di sisi kita pada waktu kita suka atau duka…
Dia mendengar segala keluh kesah kita. Kita luahkan segala suka dan duka kita pada dia…walau panjang sekali luahan atau cerita kita padanya, dia tetap terus setia menjadi pendengar yang prihatin…terus mendengar dan mendengar…
Selalunya kita leka bercerita tentang diri kita sampai kita lupa bahawa dia juga punya cerita yang ingin dikongsi bersama kita.
Pernahkah kita menenangkan sahabat kita seperti mana dia menyabarkan kita?
Ikhlaskah kita apabila mendengar cerita gembiranya seperti mana dia tekun mendengar kisah kita?
Mampukah kita menjadi inspirasi kepada dia seperti mana dia selalu meniupkan semangat kekuatan buat kita apabila kita berasa kecewa dan menyerah kalah?
Mampukah kita???
Sesekali jadilah teman yang mendengar dari hanya bercerita…
Ambillah masa untuk menyelami hati dan perasaan sahabat kita kerana dia juga seperti kita…insan biasa yang tak lepas dari rasa sedih, kecewa, gembira, marah dan sebagainya…
Dia juga ada kelemahan tersendiri yang kadang-kadang antara kita sedar atau tidak. Dia juga memerlukan kawan sebagai kekuatan untuknya melayari kehidupan yang penuh dengan suka dan duka…
Kita selalu melihat dia ketawa, terbayang-bayang wajah gembira dia…tapi sedarkah kita, mungkin di sebalik tawa-ria itu terselit satu kedukaan di hatinya? Mungkin juga dia tak setabah yang kita sangkakan? Siapa tahu…
Di sebalik senyumannya itu, mungkin banyak cerita sedih yang ingin diluahkan. Di sebalik kesenangannya, mungkin tersimpan seribu kekalutan…kita tidak tahu…
Tetapi, jika kita cuba menjadi sahabat seperti dia, mungkin kita akan tahu…



SAHABAT?..

• Sebagian besar orang akan menjawab “sahabat adalah orang yang menyayangi kita, orang yang bisa memahami kita, orang yang senantiasa hadir saat kita memerlukan, orang yang mau mendengar keluh kesah kita, orang yang mau bersahabat dengan kita apa adanya, yang mendekat saat seluruh dunia menjauh, dan sebagainya…”
Pengertian ini tentu sudah lazim kita dengar dari kebanyakan orang, namun tahukah anda, ternyata pengertian sahabat seharusnya tidaklah seegois itu. Mengapa saya menyebut pengertian di atas sebagai pengertian yang egois?
Sebab pengertian tersebut hanya terpusat pada diri kita sendiri, yaitu “untuk kita”

• “Sahabat juga adalah orang yang dimana kita merasa senang kalau dapat memberi sesuatu kepadanya.”

• “Orang yang kita sayangi,… orang yang selalu ingin kita do’akan,..orang yang ingin kita pahami lebih dalam, orang yang ingin kita bagi ketika kita senang, dan tidak ingin kita bebani ketika sulit, dan manakala ia kesepian dan merasa seluruh dunia menjauh darinya, maka kita katakan : Sahabatku…sungguh seluruh dunia tidak pernah menjauh darimu, justru kitalah yang menjauh dari mereka, marilah kita sambut mereka, mari dengarkan impian mereka, sambutlah tawa mereka, hapuskan tangis mereka, karena kita adalah “cinta”.” 


No comments:

Post a Comment